Selasa, 05 Februari 2008

Kedaifan hadits “Menarik makmum ke belakang jika shaf depan penuh“

Sebagian muslimin menarik makmum di shaf depannya dan menempatkan di sebelahnya jika shaf depan sudah penuh, kebiasaan ini dilandaskan kepada hadits daif yang seharusnya ditinggalkan karena landasan syar'inya tidak sah. Berikut hasil penelitian hadits tersebut oleh Syaikh Al-Bani dalam bukunya Silsilatu Ahaaditsu Ad-Dhaifah wal Maudhuah wa Atsarus Sayyi fil Ummah

“Apabila salah seorang dari kalian sampai pada shaf yang telah penuh, maka hendaklah menarik seorang dari barisan itu dan menempatkannya di sebelahnya“
Hadits ini dha'if. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Mu'jam al Ausath (I/33) dengan sanad dari Hafsh bin Umar Ar Rabbali, dari Bisyr bin Ibrahim, dari al-Hajjaj bin Hasan, dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu. Ath-Thabrani berkata, Tidak diriwayatkan dari Ibnu Abbas kecuali dengan sanad ini, dan secara tunggal dikisahkan oleh Bisyr.
Yang saya ketahui, Ibnu Adi mengatakan bahwa Bisyr adalah termasuk dalam deretan perawi pemalsu hadits. Ibnu Hibban pun menyatakan hal serupa, bahkan lebih tegas, Bisyr bin Ibrahim terbukti telah memalsukan riwayat/hadits.
Silsilatu Ahaaditsu Ad-Dhaifah wal Maudhuah wa Atsarus Sayyi fil Ummah, Hadist No.921
“Tidakkah kamu masuk dalam barisan (shaf), atau kamu menarik seseorang untuk shalat berdampingan denganmu, atau bila tidak, hendaknya kamu ulangi shalatmu”
Hadits ini sangat dha'if. Telah dikeluarkan oleh Ibnul A'rabi dalam al-Mu'jam, Abu Asy-Syaikh serta Abu Naim dalam Akhbar Asbahan, dengan sanad dari Yahya bin Abdawaihi, dari Qais bin Ar-Rabi’, dari As-Suddi, dari Zaid bin Wahb, dari Wabishah bin Ma'bad bahwasanya ada seorang yang melakukan shalat di belakang shaf secara sendiri, maka Rasul pun menegur.
Menurut saya, sanadnya sangat ngambang, sebab Qais lemah sekali bahkan Ibnu Abdawaihi lebih dha'if lagi, seperti yang telah saya jelaskan pada halaman terdahulu, karenanya tidak perlu untuk diulang kembali.
Satu hal yang perlu disinggung, bahwa setelah kita ketahui kedha'ifan riwayat ini maka tidaklah dibenarkan kita menarik seorang dari shaf yang di depan untuk mendampingi kita dalam shalat. Sebab bila hal ini dilakukan berarti sama saja membuat aturan sendiri, atau dalam istilah syar'i berarti mentasyri'kan suatu amalan tanpa berdasarkan nash yang sahih. Hal seperti ini di kalangan ulama tidak dibenarkan. Maka wajib bagi orang yang akan shalat itu untuk bergabung dalam shaf yang ada bila memungkinkan, atau bila tidak memungkinkan hendaklah membuat shaf meskipun sendirian, dan dalam hal ini shalatnya dibenarkan atau sah secara syar'i. Wallahu a'lam.
Silsilatu Ahaaditsu Ad-Dhaifah wal Maudhuah wa Atsarus Sayyi fil Ummah, Hadist No.922

1 komentar:

Anonim mengatakan...

* Pustaka Digital Al Kubro ini terilhami dari beberapa software program Pustaka atau Mausu’ah Digital yang kami dapatkan saat kami menunaikan Ibadah haji tahun 2006 yang lalu. Alhamdulillah kami berkesempatan mengkoleksi berbagai macam software tersebut, baik dalam bentuk CD, DVD ataupun eksternal Hardis. Dengan koleksi tersebut sesampainya ditanah air kami coba pelajari dan cermati, dan kesimpulannya, kami sangat berbahagia sekali karena kami telah mendapatkan gudang samudera ilmu yang amat berharga. Impian untuk memiliki perpustakaan lengkap tercapai sudah. Kami sempat mengkalkulasi jumlah kitab yang ada dalam software tersebut mencapai lebih dari 2500 judul yang terdiri lebih dari 20.000 jilid, Jika judul kitab dalam jumlah tersebut kita beli dalam versi cetaknya, kita butuh dana sekurang kurang 1 Milyar Rupiah.

* Berangkat dari yang tersebut diatas kami berkeinginan kuat kiranya software tersebut bisa di nikmati oleh kaum Muslimin Indonesia, akan tetapi yang menjadi kendala adalah factor bahasa yang tidak semua orang bisa bahasa Arab atau mereka yang bisa bahasa Arabpun belum tentu paham bahasa istilah computer dalam bahasa Arab. Akhirnya kendala tersebut bisa kami atasi dengan cara mengolah ulang interface software ke dalam bahasa Indonesia dan kadang kadang dicampur dengan bahasa Inggris karena tidak memungkinkan di Indonesiakan.



* Software program Pustaka ini dirancang dengan mode opensource sehingga sangat memungkinkan untuk dikembangkan pengguna menjadi pustaka pribadi yang dinamis dan variatif. Oleh karena itu dalam pola distribusi kami paketkan dengan training penggunaan yang insya Allah dengan cara tersebut pengguna bisa memanfaatkan software secara optimal dan maksimal.



* Bagi mereka yang sama sekali tidak paham bahasa Arab kami masukkan program instant translator yang sementara bisa dimanfaatkan dengan cara online link via google/translate. Insya Allah pada versi berikutnya akan kami usahakan secara offline dengan software khusus. Mohon doanya.